APM Demo di Depan Kantor Pertamina Pusat, Minta Pecat dan Proses Hukum Oknum PHR Zona 4

JAKARTA – Aksi unjuk rasa digelar ratusan orang mengatasnamakan Aliansi Prabumulih Menggugat (APM) di depan Kantor Pusat Pertamina, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2024).

Dalam aksinya, mereka menuntut pihak Pertamina menyelesaikan sejumlah permasalahan yang disinyalir terjadi di PT Pertamina Zona 4 Kota Prabumulih, Sumatera Selatan (Sumsel). Salah satunya menyangkut kasus fatalitas yang belum terselesaikan dan menelan korban jiwa.

APM menyoroti kasus ini sebagai persoalan kemanusiaan yang mendalam, hingga menimbulkan gejolak dalam organisasi tersebut. Tuntutan utama dalam aksi dilakukan APM ini berada di poin kesatu dan dua, yang menyebut bahwa General Manager (GM) PT Pertamina Zona 4 diduga dengan sengaja menutupi kasus fatality nasional yang terjadi di Talang Jimar 0037, yang mengakibatkan hilangnya nyawa manusia.

Ketua Umum APM, Adi Susanto SE, menegaskan pihak Pertamina wajib bertanggung jawab atas insiden kecelakaan kerja di lokasi PT Pertamina yang membuat hilangnya nyawa manusia akibat kelalaian K3 dan pertolongan pertama.

“Kami minta oknum Pertamina PHR Zona 4 di Kota Prabumulih yang terlibat penutupan kasus fatality nasional untuk dipecat dan diproses secara hukum yang berlaku,” kata Ketua Umum APM, Adi Susanto SE kepada awak media.

Tuntutan lainnya, sambung Adi adalah terkait pembangunan jalan di Talang Jimar yang hingga kini tak kunjung direalisasikan, meskipun sudah ada kesepakatan bahwa jalan tersebut akan dibangun.

Selain itu, APM juga menuntut pemecatan GM Pertamina, JJ (inisial, red). Menurut dia, selama masa kepemimpinannya, terdapat tiga kasus kecelakaan fatal yang diduga sengaja ditutupi oleh manajemen.

“Kami meminta pihak Pertamina harus bertanggung jawab. Dirut PT Pertamina jangan hanya diam saja dengan kelakuan oknum-oknum bahwa hanya di PHR Zona 4 apakah permasalahan ini pura-pura tidak tahu atau sudah tahu kalau sudah tahu berarti anda seorang Dirut tidak pantas memimpin PT Pertamina,” cetusnya.

“Kepada Dirut PT Pertamina kami minta juga untuk memecat oknum-oknum di Pertamina PHR Zona 4 yang menerima tenaga ahli setiap fungsi secara diam-diam alias dinasti yang mana selama ini tidak ada keterbukaan kepada masyarakat lokal Area Operasi PT Pertamina di tanah kelahiran yang kami cintai,” tutup Adi. (af/dn)