APM Prabumulih Kembali Demo Kantor PT PHRZ 4, Ini Tuntutannya
PRABUMULIH – Ribuan massa yang tergabung dalam organisasi Aliansi Prabumulih Menggugat (APM) Kota Prabumulih, kembali berunjuk rasa menyuarakan aspirasi masyarakat lokal dan adat terkait penerimaan karyawan secara Online, tenaga ahli, hingga dugaan permasalahan yang terjadi di Lingkungan PT Pertamina Hulu Rokan Zona (PHRZ) 4.
Aksi damai massa APM Prabumulih tersebut digelar di depan Kantor PT PHRZ 4 yang berlokasi di Kawasan Simpang Bawah Kemang, Kelurahan Prabumulih, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, pada Selasa (20/8/2024).
Ketua Umum APM, Adi Susanto SE menyebut, pihaknya tidak akan lagi membuka peluang mediasi bersama jajaran PT PHRZ 4 dan aksi ini akan kembali dilanjutkan ke PT Pertamina (Persero) Pusat.
“Kami tidak akan lagi membuka peluang mediasi bersama jajaran PT PHRZ 4. Karena, beberapa kali mediasi tidak ada titik temu. Dan aksi ini akan kami lanjutkan ke PT Pertamina (Persero) Pusat, guna tujuannya bisa langsung bertemu Dirut Pertamina,” ujar Adi Susanto kepada awak media.
Ada 12 tuntutan yang disampaikan APM dalam aksi tersebut, salah satunya yakni terkait penerimaan karyawan secara online yang diatur pertamina pusat sedangkan masyarakat lokal dan adat sumber tanah kelahiran hanya menjadi penonton alias tidak ada sama sekali tersentuh atau diutamakan menjadi karyawan PT Pertamina.
“Semestinya PT Pertamina harus mencicipi harta kekayaan melalui penerimaan masyarakat lokal dan adat sebagai karyawan. Maka kami APM serta masyarakat lokal dan adat minta untuk kembalikan lagi hak-hak putra- putri lokal dan adat seperti tahun 1980 sampai 1995, yang mana pihak pertamina mengambil putra lokal dan adat area penghasil dipekerjakan sebagai karyawan menunjang ekonomi masyarakat lokal dan adat,” terangnya.
Selanjutnya, penerimaan tenaga ahli yang terindikasi dilakukan secara diam-diam alias jatah pimpinan.
“Salah satu contoh yang dibuka oleh manager SCM secara diam-diam sehingga ada surat yang kami layangkan untuk kami melakukan aksi terkait penerimaan tersebut terjadi kesepakatan dengan pihak subcon PT Pau tetapi kesepakatan tersebut diingkari setelah dipanggil wawancara dinyatakan ditunda begitukah alasan mereka membohongi kami organisasi LSM APM. Ini jelas sudah pembohongan terhadap kami atau menipu pura pura di lakukan tes,” lanjut Adi.
Tak hanya itu, APM juga akan menyuarakan permasalahan yang diduga sedang terjadi di Pertamina Zona 4 ke publik. “Seorang pimpinan GM dan Humas Zona 4 semestinya dapat berkomunikasi baik dengan masyarakat lokal dan adat, jangan terkesan selalu mengandalkan orang-orang yang selalu tidak punya wewenang,” imbuhnya.
Pantauan di lapangan, diselingi orasi-orasi, aksi yang digelar di depan Kantor PT PHRZ 4 Prabumulih tersebut berlangsung damai. Namun sempat membuat jalan di kawasan Bawah Kemang Prabumulih sempat tersendat.
Sementara itu, tidak ada pertemuan dan mediasi antara perwakilan pengunjuk rasa dengan pihak manajemen PT PHRZ 4, tak lama usai menggelar aksi tersebut, ribuan massa APM Prabumulih pun langsung membubarkan diri. (*)